METODE
PENAMBANGAN TERBUKA UNTUK ENDAPAN BIJIH ATAU MINERAL
Dalam
penambangan mineral atau endapan bijih dengan metode tambang terbuka ada empat
cara, yaitu :
a. Open Pit
Penambangan
dengan cara open pit adalah penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali
endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih nikel, endapan bijih besi,
endapan bijih tembaga, dan sebagainya.
Penambangan
dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk endapan bijih atau mineral yang
terdapat pada daerah datar atau daerah lembah. Tanah akan digali ke bagian
bawah sehingga akan membentuk cekungan atau pit.
Cara
pengangkutan pada open pit tergantung dari kedalaman endapan dan
topografinya. Pada dasarnya cara pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :
·
Cara konvensional atau cara
langsung, yaitu hasil galian atau peledakan diangkut oleh truck / belt conveyor
/ mine car / skip dump type rail cars, dan sebagainya, langsung dari tempat penggalian
ke tempat dumping dengan menelusuri tebing-tebing sepanjang bukit.
·
Cara inkonvensional atau cara tak
langsung adalah cara pengangkutan hasil galian / peledakan ke tempat dumping
dengan menggunakan cara kombinasi alat-alat angkut. Misalnya dari permuka/medan
kerja (front) ke tempat crusher digunakan truk, dan selanjutnya melalui ore
pass ke loading point; dari sini diangkut ke ore bin dengan memakai belt
conveyor, dan akhirnya diangkut ke luar tambang dengan cage.
b. Open Cast/ Open Mine/ Open Cut
Penambangan
dengan cara ini hampir sama dengan cara penambangan open pit. Namun, teknik
penambangan ini dilakukan untk daerah lereng bukit. Medan kerja yang digali
dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill type). Bentuk tambang dapat
pula melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung dari letak endapan
penambangan yang diinginkan.
Cara
pengangkutan endapan bijih atau mineral pada metode ini sama dengan
pengangkutan yang dilakukan pada metode open pit.
c. Quarry
Metode
penambangan dengan cara Quarry adalah penambangan terbuka yang dilakukan untuk
menggali endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, seperti
batu marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping, dll.
Bentuk
tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu senderi ada 2 (dua)
macam, yaitu :
· Side Hill Type
Side
hill type merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri
yang terletak dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah
lereng-lereng bukit itu dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu :
Ø Bila
seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan kerja dapat
dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access road) berbentuk spiral.
Ø Bila
hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk bukit itu
memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk dari salah
satu sisisnya atau dari depan yang disebut straight ramp.
Keuntungan
penambangan dengan cara ini adalah :
Ø Dapat diusahakan adanya cara
penirisan alamiah dengan membuat medan kerja sedikit miring ke arah luar dan di
tepi jalan masuk dibuatkan saluran air.
Ø Alat-angkut bermuatan bergerak ke
arah bawah yang berarti mendapat bantuan gaya gravitasi. Dengan demikian waktu
pengangkutannya (cycle time) menjadi lebih singkat.
Sementara
kerugian yang didapat jika menggunakan proses penambangan ini adalah :
Ø Meterial
penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum penambangan dilakukan,
berarti diperlukan modal yang besar untuk mengongkosi pengupasan material
penutup.
Ø Karena
jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat angkut kurang
hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini akan dapat
menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk yang berbentuk spiral.
· Pit Type/ Subsurface Type
Merupakan
bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian industri yang terletak pada
suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian medan kerja harus digali ke arah
bawah sehingga akan membentuk kerja atau cekungan (pit). Bentuk medan kerja
atau cekungan tersebut ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu :
Ø Kalau
bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan kerja dan
jalan masuk dibuat berbentuk spiral.
Ø Bila
bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur sangkar, maka
medan kerjapun di buat seperti bentuk-bentuk tersebut di atas dengan jalan
masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau berbentuk switch back.
Bentuk-bentuk
kuari (quarry) yang diuraikan diatas adalah bentuk-bentuk dasar dari kuari yang
tentu saja masih banyak lagi variasi-variasinya yang pada umumnya diusahakan
agar menyesuaikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan keadaan dan bentuk
endapan serta topografi daerahnya.
d. Strip Mine
Penambangan
dengan sistem Strip Mine merupakan penambangan terbuka yang dialakukan untuk
endapan-endapan yang letaknya mendatar atau sedikit miring. Dalam metode ini
yang harus diperhitungkan adalah cara nisbah penguapan (stripping ratio) dari
endapan yang akan ditambang, yaitu perbandingan banyaknya volume tanah penutup
(m3 atau BCM) yang harus dikupas untuk mendapatkan 1 ton endapan.
Cara ini sering diterapkan pada penambangan batubara, atau endapan garam-garam.
e. Alluvial Mine
Tambang
aluvial adalah tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan
alluvial, misalnya tambang bijih timah, pasir besi, emas dll.
Berdasarkan
cara penggaliannya, maka alluvial mine dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam,
yaitu :
· Tambang Semprot (Hydraulicking).
Pada
tambang semprot penggalian endapan alluvial dilakukan dengan menggunakan
semprotan air yang bertekanan tinggi yang berasal dari penyemprotan yang
disebut monitor atau water jet atau giant.
Tekanan
aliran air yang dihasilkan oleh monitor dapat diatur sesuai dengan keadaan
material yang akan digali atau disemprot yang biasanya bisa mencapai tekanan
sampai 10 atm.
Untuk
memperbesar produksi biasanya :
Ø Digunakan
lebih dari satu monitor, baik bekerja sendiri-sendiri atau bersama di satu
permuka kerja.
Ø Monitor
dibantu dengan alat mekanis seperti back hoe atau buldoser.
Untuk
mengangkut material hasil galian atau semprotan ke instalasi pengolahan
digunakan air yang digerakkan dengan pompa. Jadi jika digunakan cara
penambangan tambang semprot harus tersedia cukup air, baik untuk sperasi
penambangan maupun untuk proses pengolahannya (konsentrasi).
· Penambangan dengan Kapal Keruk
(Dredging).
Penambangan
dengan kapal keruk (MGM = Mesin Gali Mangkok) ini digunakan bila endapan yang
akan digali terletak di bawah permukaan air, misalnya di lepas pantai, sungai
danau atau dia suatu lembah dimana tersedia banyak air.
Berdasarkan
macam alat-galinya, maka kapal keruk yang digunakan untuk penambangan dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :
Ø Multi
bucket dredge yaitu kapal keruk yang alat-galinya berupa rangkaian mangkok
(bucket).
Ø Cutter
suction dredge, yaitu kapal keruk dengan alat-gali berupa pisau pemotong yang
menyerupai bentuk mahkota.
Ø Bucket
wheel dredge, yaitu kapal keruk yang dilengkapi dengan timba yang berputar
(bucket wheel) sebagai alat-gali.
Sistem
penggalian dengan kapal keruk dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
Ø Sistem
tangga (benches), yaitu cara pengerukan dengan membuat atau membentuk tangga
atau jenjang (benches).
Ø Sistem
tekan, yaitu cara pengerukan dengan menekan tangga (ladder) sampai pada
kedalaman yang dikehendaki, kemudian maju secara bertahap tanpa membentuk
tangga.
Ø
Sistem kombinasi, yaitu merupakan gabungan dari cara atau sistem tangga dengan
sistem tekan. Biasanya sistem tangga dipakai untuk menggalikan tanah penutup,
sedangkan sistem tekan untuk menggali endapan bijihnya.
· Manual mining method.
Manual
method atau penambangan secara sederhana adalah penambangan yang menggunakan
tanaga manusia atau hampir tidak menggunakan tenaga masin atau alat mekanis.
Cara
ini biasanya dilakukan oleh rakyat setempat atau kontraktor kecil untuk
menambang endapan yang :
Ø Ukuran
atau jumlah cadangannya tidak besar.
Ø Letaknya
tersebar dan terpencil.
Ø Tetapi
endapannya cukup kaya.
Alat-alat
konsetrasi yang biasanya digunakan pada manual method ialah :
Ø
Pan / batea / dulang
Ø Rocker
(craddle)
Ø Sluice
box
Tidak ada komentar:
Posting Komentar